K-pop merupakan salah satu genre musik yang selalu membawa gebrakan, salah satunya dengan memasukkan unsur-unsur tradisional di dalamnya. Perpaduan itu tentunya menghasilkan musik yang menarik untuk didengarkan.
Apa saja sih lagu-lagu K-pop yang ada unsur tradisionalnya? Simak daftar di bawah ini.
Lagu K-pop pertama yang kental dengan unsur tradisional adalah ‘Luna’ yang dibawakan oleh boy group Oneus. Sebelumnya, Oneus telah merilis lagu dengan konsep serupa berjudul ‘Lit’ yang mendapat respon hangat dari pendengar.
Berbeda dengan ‘Lit’ yang lebih energik, ‘Luna’ cenderung lebih kalem dan emosional. Lagu ini mengisahkan mengenai seseorang yang merindukan kekasihnya dan mengibaratkannya seperti bunga yang hanya mekar di malam hari.
Petikan senar dari gayageum menambah kesan emosional pada lagu ini. Selain itu, MV ‘Luna’ pun sarat dengan unsur tradisional yang memukau.
Stray Kids merupakan self-produce boy group dari K-pop generasi 4. 3RACHA, sub-unit mereka, berhasil menciptakan lagu dengan unsur-unsur tradisional Korea Selatan berjudul ‘Thunderous’.
‘Thunderous’ menggunakan banyak instrumen tradisional, seperti perkusi dari samul nori, gayageum, hingga janggu.
Karakter 소리꾼 pada judul juga dapat berarti penyanyi, yang maknanya Stray Kids merupakan penyanyi yang tetap pada pendirian dan tidak mengikuti arus.
‘Jindo Arirang’ merupakan salah satu versi lagu ‘Arirang’ dari daerah Jindo yang sangat populer di Korea Selatan.
Pada tahun 2021 lalu, A.C.E merilis ‘Jindo Arirang’ versi mereka. Berbeda dengan lirik aslinya, ‘Jindo Arirang’ ini menceritakan rasa rindu kepada seseorang yang dicintai.
Menggunakan hanbok modern berwarna putih, kelima anggota A.C.E menarikan gerakan tari kontemporer dengan luwes dan memanjakan mata penonton.
Membuat daftar lagu K-pop dengan unsur tradisional tentunya belum lengkap bila tidak menyebutkan lagu ini.
‘Shang-ri la’ merupakan perpaduan yang apik antara musik R&B barat dan petikan senar gayageum dari timur. Lagu ini sendiri bercerita mengenai seseorang yang sangat terpikat dengan kekasihnya hingga terbawa ke dunia mimpi.
Dengan hanbok, kipas, serta koreografi yang dipadukan dengan tarian tradisional membuat performance ‘Shangri-la’ sangat menarik untuk dinikmati.
(G)i-dle telah dikenal dengan lagu-lagu mereka yang unik, salah satunya ‘Hwaa’ yang menyisipkan elemen-elemen tradisional.
Konsep tradisional pada ‘Hwaa’ terlihat sangat jelas. Selain menggunakan instrumen tradisional untuk pengiring lagu, beberapa gerakan pada koreografi mereka juga terinspirasi dari gerakan tarian tradisional Korea.
Sama seperti judulnya yang menggunakan dua hanzi 火 (huǒ: api) dan 花 (huā: bunga), lagu ini menggambarkan perasaan seseorang setelah putus cinta ibarat api membara dan keputusannya untuk move on ibarat bunga yang mekar.
Lagu ini diawali oleh kalimat ‘Myeonggeumilha daechwita’ yang diucapkan oleh Chung Jaekuk, praktisi Warisan Budaya Tak Benda No. 46, Piri Jeongak dan Daechwita.
‘Daechwita’ sendiri merupakan salah satu genre musik tradisional Korea Selatan yang terdiri dari grup musik militer.
Semua yang berkaitan dengan lagu ‘Daechwita’ sangat kental dengan unsur tradisional Korea Selatan. Mulai dari judul, lirik, instrumen pengiring, hingga set pada MV-nya.
‘Piri’ merupakan seruling bambu tradisional yang berasal dari Korea Selatan. Seperti yang telah disebutkan, lagu ini juga diiiringi oleh bunyi dari piri.
Perpaduan dari bunyi piri dan musik rock khas Dreamcatcher menciptakan lagu yang unik dan menarik untuk terus didengarkan.
‘Piri’ mengisahkan tentang seseorang yang putus asa dengan hidupnya dan meminta pertolongan melalui suara dari seruling atau piri.
‘The Chaser’ merupakan lagu yang dirilis pada tahun 2012 lalu. Meskipun tidak terlalu terlihat, tetapi ternyata cukup banyak lho elemen tradisional yang digunakan pada lagu ini.
Pada bagian intro, mereka memasukkan haegeum, alat musik gesek tradisional dari Korea. Selain itu, mereka juga menyisipkan ‘eogiya diyeoracha’ yaitu frasa yang sering digunakan pada lagu-lagu tradisional Korea. Pada MV ‘The Chaser’ juga terdapat corak tradisional yang digunakan.
‘The Chaser’ bercerita mengenai rasa sakit seseorang ketika tidak bisa mempertahankan cintanya lagi.
Craxy merupakan girl group di bawah naungan SAI Entertainment, manajemen milik Glenn Alinskie dan sepupunya yang berdarah Korea Selatan.
Girl group ini debut dengan lagu ‘Aria’, yang merupakan singkatan dari lagu tradisional Korea Selatan berjudul ‘Arirang’. ‘Arirang’ sendiri menyuarakan tentang harapan, kebebasan dan kedamaian.
Elemen tradisional pada lagu ini tidak hanya terletak pada judulnya, tetapi juga instrumen musik tradisional yang digunakan. Selain itu, set pada MV ‘Aria’ juga menyelipkan kebudayaan-kebudayaan Korea Selatan.
Itulah beberapa lagu K-pop dengan unsur-unsur tradisional dan tentunya masih banyak lagi lainnya. Yang mana lagu kesukaanmu?
Penulis kontributor: Himmatul Q
Ternyata, lagu-lagu K-pop ini merupakan hasil remake dari lagu lama dari penyanyi lawas lho! Ada lag...
Memasuki k-pop gen-5, idol yang debut saat ini umumnya masih begitu muda dan kelahiran tahun 2000an....
Berikut ini ada 7 idol k-pop yang banyak dikenal non kpopers sebagai aktor maupun aktris dibanding s...
Sebagai salah satu pasar besar untuk musik k-pop, ini list boy group k-pop populer pilihan remaja Je...
Lagu-lagu dari grup idol ini dinobatkan sebagai 5 lagu k-pop terbaik versi Billboard Hot 100 sepanja...
Yuk kepoin 50 lagu terpopuler di Korea yang terpilih dalam chart-nya MelOn 2023 Yearly Domestic Char...
No comments yet.