Setiap kali idol K-pop merilis comeback, suasananya memang beda. Timeline media sosial langsung penuh dengan teaser, countdown, sampai momen rilis MV yang ditunggu-tunggu. Di balik euforia itu, ada satu kegiatan khas fans k-pop atau k-popers yang jadi tradisi penting: streaming party.
Bagi sebagian orang, ini mungkin terdengar seperti sekadar nonton bareng MV, padahal sebenarnya lebih dari itu. Streaming party adalah strategi dukungan yang serius supaya comeback idol bisa sukses secara angka penjualan album serta posisi di chart musik Korea & global.
Streaming party bisa dibilang momen fans nonton atau memutar musik idol favorit secara serentak, biasanya pas MV baru dirilis atau lagu sudah tersedia di platform streaming. Ada dua bentuk yang umum:
1. Streaming MV di YouTube
Tujuannya agar video musik cepat meraih views tinggi, masuk trending, dan memecahkan rekor. Bedanya dengan nonton MV di hari biasa adalah fokusnya ke jumlah view, apalagi di 24 jam pertama yang krusial sebagai achievement idol tersebut.
Fanbase biasanya membagikan guide detail, misalnya jangan skip iklan, jangan mute, dan kombinasikan dengan video lain supaya tidak terdeteksi spam. Kadang mereka juga menyiapkan playlist khusus yang bisa diputar otomatis, sehingga views tetap terhitung organik.
2. Streaming lagu atau album di platform musik
Misalnya streaming di Spotify, Apple Music, hingga chart lokal Korea seperti MelOn, Genie, Bugs, Vibe, dan lainnya. Untuk chart Korea, biasanya ini di-handle oleh fans lokal karena pembuatan akun butuh nomor asli Korea. Tapi ada juga fanbase internasional yang mengoordinasikan akun volunteer untuk dipakai streaming bergantian.
Kebiasaan streaming party yang melibatkan fandom dari seluruh dunia mulai terlihat jelas sekitar awal 2010-an ketika YouTube views mulai dianggap indikator popularitas. Fandom-fandom besar, seperti EXO-L, ARMY dan BLINK, memperkuat tren ini dengan menyusun strategi detail agar MV idol mereka menembus rekor views tertinggi atau lebih baik dari comeback sebelumnya.
Seiring waktu, fenomena ini meluas ke platform musik. Fans menyadari bahwa chart digital punya dampak langsung terhadap popularitas idol, baik di Korea maupun global. Hasilnya, streaming party bukan hanya tentang “meramaikan comeback,” tapi sudah menjadi strategi sistematis yang dipraktikkan hampir semua fandom untuk mendukung karya idol k-pop favoritnya.
Streaming party memiliki banyak tujuan strategis yang saling terhubung:
Koordinasi biasanya dilakukan lewat media sosial, terutama Twitter/X. Biasanya yang menjadi koordinator adalah admin fanbase besar atau fanpage. Hal-hal yang disiapkan biasanya adalah:
Struktur ini membuat fans di berbagai belahan dunia dapat terhubung dengan tujuan yang sama, meskipun mereka berada di lokasi berbeda.
Buat orang awam, streaming party mungkin terlihat “ribet” atau bahkan berlebihan. Tapi kalau dilihat lebih dekat, sebenarnya banyak hal positif yang bisa dipelajari:
Jadi, streaming party bukan hanya soal angka view di YouTube atau chart musik. Lebih dari itu, ini wujud cinta dan dukungan ke idol favorit yang diorganisir dengan rapi, kreatif, dan organik.
K-popers membuktikan bahwa komunitas mereka bisa membangun sistem yang solid untuk tujuan bersama. Bagi mereka, ikut berpartisipasi; sekecil apa pun kontribusinya, sudah cukup untuk merasa bangga karena bisa mendukung idol sejauh yang mereka bisa di tengah kesibukan masing-masing.
ELF, udah siap buat noraebang massal bareng SuJu? Tanggal 13 September 2025, Super Junior akan kemba...
Mau ketemu idol K-pop tanpa harus terbang ke Korea? Fansign online jadi jawabannya. Lewat format ini...
Kalau kamu pernah melihat video konser k-pop, pasti ada satu hal yang langsung bikin merinding: suar...
Bagi fans idol K-Pop, lightstick bukan sekadar alat untuk menerangi konser atau menambah efek visual...
Yuk ketahui lebih banyak mengenai line distribution yang seringkali jadi perhatian kpoper seluruh du...
Apa itu sub-unit dalam group idol Kpop? Yuk cari tahu di sini plus 7 grup idol yang punya sub-unit p...
No comments yet.